Info Hub :
ADIE ----> 085230002818 atau 083187045596
PT. Global Jaya Perkasa
Honda CBR 250 R
resmi diluncurkan PT Astra Honda Motor (AHM) di Indonesia pada tanggal 25
Februari 2011.
Motor Honda CBR 250R tampil dengan design Sporty Full
Fairing yang terinspirasi dari model Honda VFR1200F & Honda CBR1000RR serta
didukung inovasi teknologi terkini yang menghasilkan kemampuan akselerasi,
kelincahan, kemudahan dalam pengendalian serta hemat bahan bakar dan ramah
lingkungan, menjadikan Honda CBR 250R sebagai
“World Wide Sport Quarter” yang “Fun to Ride”.
Honda CBR 250R ini dipasarkan
dalam 2 tipe: ABS dan STD
Pilihan
Warna Honda CBR 250R
Honda CBR 250R hadir dengan 3 pilihan warna:
- Merah (Candy Ruby Red)
- Silver (Sword Silver Metallic)
- Hitam (Asteroid Black Metallic)
Perbedaan
Tipe ABS dan STD
Honda CBR
250R tipe ABS dilengkapi dengan teknologi baru Combined
Antilock Braking System (Combined-ABS). Teknologi ini merupakan penggabungan
dari teknologi Antilock Braking System (ABS) dengan Combi Brake.
Teknologi ini pertama kali
diterapkan di dunia untuk motor kelas 250CC. Teknologi ini memberikan performa
pengereman yang efektif pada saat pengereman mendadak maupun pada kondisi jalan
yang licin.
Honda CBR 250R tipe STD hanya dilengkapi dengan tipe Combi Brake
Tentang
Combined-ABS
Combined-ABS merupakan
penggabungan sistem Combi-Brake dengan sistem ABS, dimana apabila pedal rem
kaki ditekan, maka sistem ABS akan bekerja pada roda depan dan belakang secara
proporsional, sedangkan apabila tuas rem tangan ditekan, maka sistem ABS akan
bekerja pada roda depan saja.
Antilock Braking System merupakan
sistem pengereman yang mencegah penguncian roda yang terjadi pada pengereman
mendadak atau keras. Sistem ini akan bekerja ketika sebagian atau semua roda
berhenti sementara motor masih melaju membuat kendaraan tidak terkendali.
Pada tipe Combined-ABS dilengkapi
dengan 3 piston pada rem depan, speed sensor (sensor kecepatan) pada roda depan
dan belakang yang berfungsi medeteksi kondisi kendaraan, dan ABS modulator yang
terdapat ECU di dalamnya. ECU memproses informasi dari speed sensor dan
mengontrol tekanan hidrolik yang menuju ke masing-masing kaliper.Dengan menjaga
roda tidak terkunci, pengereman tetap aman dan efektif pada saat pengereman
mendadak maupun pada kondisi jalan yang licin (saat hujan).
Perbedaan
Dengan Model Yang Dipasarkan Di Thailand
Saat ini Honda CBR 250R
masih didatangkan dari Thailand sepenuhnya. Berikut adalah perbedaan teknis
antara yang dipasarkan di Indonesia dan di Thailand:
- Switch lampu depan
- Dudukan plat nomor depan
- Emisi EURO-2 (bukan EURO-3)
menyesuaikan regulasi yang ditetapkan pemerintah RI
Spesifikasi Honda CBR 250R
Tipe Model
|
Honda MC41
|
Dimensi (P x L x T)
|
2.035 x 720 x 1.125 mm
|
Jarak Sumbu Roda
|
1.370 mm`
|
Jarak Terendah Ke Tanah
|
145 mm
|
Ketinggian tempat duduk
|
780 mm
|
Berat Kosong
|
161 kg tipe STD | 165 kg tipe C-ABS
|
Radius Putar Minimum
|
2.5 m
|
Rangka
|
Pola Berlian (Diamond)
|
Suspensi Depan
|
Teleskopik
|
Suspensi Belakang
|
Lengan Ayun (Sistem Suspensi Pro-Link)
|
Ukuran Ban Depan
|
110/70-17M/C (Tubeless)
|
Ukuran Ban Belakang
|
140/70-17M/C (Tubeless)
|
Rem Depan
|
Cakram hidrolik
|
Rem Belakang
|
Cakram Hidrolik
|
Kapasitas Tangki Bahan Bakar
|
13 liter
|
Tipe Mesin
|
CS250RE, 4 Langkah, DOHC, Silinder Tunggal
|
Sistem Pendinginan
|
Pendingin Cairan (Radiator)
|
Sistem Suplai Bahan Bakar
|
Injeksi (PGM-FI)
|
Diameter x Langkah
|
76.0 x 55.0 mm
|
Volume Langkah
|
249 cc
|
Perbandingan Kompresi
|
10.7 : 1
|
Tipe Pelumasan
|
Wet Sump
|
Kapasitas Minyak Pelumas Mesin
|
1,8 liter
|
Kopling
|
Wet Multiplate with Coil Springs
|
Transmisi
|
Constant Mesh 6-Speed Return
|
Pola Perpindahan Gigi
|
1-N-2-3-4-5-6
|
Rasio Perpindahan Gigi 1
|
3.333
|
Rasio Perpindahan Gigi 2
|
2.118
|
Rasio Perpindahan Gigi 3
|
1.571
|
Rasio Perpindahan Gigi 4
|
1.304
|
Rasio Perpindahan Gigi 5
|
1.115
|
Rasio Perpindahan Gigi 6
|
0.963
|
Rasio Reduksi Gigi Primer
|
2.808
|
Rasio Reduksi Gigi Sekunder
|
2.714
|
Sudut Caster / Trail
|
25° 00` / 95 mm
|
Starter
|
Starter Elektrik
|
Sistem Pengapian
|
Full-Transistor Battery Ignition
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar